Bimata

Beri Bantuan Ke Sopir Taksi, Bamsoet Minta Ada Kebijakan Khusus Untuk Perusahaan Taksi

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) dan Relawan 4 Pilar memberikan bantuan paket sembako kepada sopir taksi Express di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2020).

Bantuan itu diberikan untuk meringankan beban sopir taksi Express, yang saat ini penghasilannya sedang menurun akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Bamsoet, Pemerintah perlu melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), menyusul turunnya harga minyak dunia dari semula rata-rata di kisaran 60 dolar AS per barel menjadi sekitaran 30 dolar AS per barel.

“Atau paling tidak, ada kebijakan khusus untuk perusahaan taksi. Pendapatan para sopir taksi yang sudah menurun karena sepinya penumpang lantaran pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan terbantu dengan turunnya harga BBM,” kata Bamsoet, dikutip dari rmco[dot]id.

Politikus Partai Golkar ini mengingatkan, pemimpin di daerah maupun kalangan lainnya untuk mencontoh solidaritas gotong royong yang telah ditunjukkan masyarakat.

“Pemimpin jangan justru mempolitisasi bantuan sosial yang sejatinya berasal dari uang rakyat. Masih banyak ditemukan di daerah, pendistribusian bantuan sosial sangat kental dengan nuansa politisasi. Hal ini juga harus menjadi perhatian Bawaslu, yang juga sudah mengingatkan para kepala daerah yang akan maju di Pilkada agar jangan memanfaatkan bantuan sosial yang bersumber dari APBN maupun APBD demi kepentingan politik pribadinya. Kecuali kalau bantuan tersebut memang berasal dari kocek yang bersangkutan,” ucap Bamsoet.

Kemudian mantan Ketua DPR RI ini menilai, seharusnya pemimpin lebih sensitif, semua didasarkan pada semangat keikhlasan dan kebangsaan serta perasaan senasib dan sepenanggungan.

“Pandemi Covid-19 seharusnya justru membuka mata batin para pemimpin agar lebih dekat lagi kepada rakyat. Sekaligus menjadi pembuktian seberapa kuat dan tangguhnya kepemimpinan mereka di tengah krisis multidimensi ini. Bukan justru menjadikan bencana dan kesengsaraan rakyat sebagai komoditas politik dan memanfaatkan untuk keuntungan pribadi dengan berlindung dibalik regulasi bencana dan bantuan sosial,” tutur Bamsoet.

[MBN]

Exit mobile version