BeritaEkonomiNasionalProperti

Efek 3 Bulan Covid-19, Harga Rumah Mewah Terjun Bebas

BIMATA.ID, JAKARTA- Harga rumah bekas anjlok efek pandemi Covid-19 yang melanda sudah hampir 3 bulan. Untuk rumah bekas kelas atas, penurunannya sudah terkoreksi sampai 30% sedangkan rumah menengah ke bawah turun 10% dari harga normal. Sedangkan untuk rumah baru kenaikannya makin tipis terutama pada segmen rumah mewah.

Kondisi ini menjadi kesempatan bagi investor yang memiliki dana lebih untuk berinvestasi di sektor properti.

Di Sentul City, Bogor misalnya, untuk rumah dengan luas tanah 120m2, luas bangunan 53m2, 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi, harga rumah bekasnya kini berada di kisaran Rp 700 jutaan. Padahal, harga normal jauh sebelum ada pandemi covid berada di kisaran Rp 1,5 miliar.

“Transaksi ada pada beberapa waktu ke belakang. Masih ada saja yang ambil, mungkin karena harganya yang murah jadi tetap ambil,” ungkapnya.

Ada perumahan kelas menengah bawah seperti di Depok, penuruna harga rumah bekas memang terjadi, tapi tak signifikan pada rumah kelas atas. “Bisa turun tapi kalau rumahnya nggak terlalu tinggi harganya, turun pun nggak begitu besar ya,” kata Tenaga Marketing Broker dari Global Realty, Darus.

Ia menjual sejumlah rumah bekas di laman e-commerce jual beli barang bekas antara lain di Kalimulya Depok dengan harga Rp 350 juta untuk luas tanah 70m2 dan luas bangunan 45m2 . Sementara ada yang lebih murah yakni rumah dengan luas tanah 60 m2 dan luas bangunan sebesar 50m2 dengan harga Rp 340 juta, harganya relatif miring dari sebelumnya.

Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong menyebut koreksi rumah bekas saat ini sudah melebihi tahap kewajaran. “Koreksi di market bisa 20-30% untuk properti seperti rumah mewah dan ruko strategis yang harganya di atas Rp 1 miliar,” katanya.

Mengenai harga properti yang berada di bawah Rp 500 juta, juga tetap mengalami penurunan harga, meski tidak separah harga properti dengan harga yang lebih tinggi. “Saya pikir koreksi nggak banyak karena harga riil market. Kalau koreksi maksimum di 10%,” katanya.

 

 

Sumber :cnbcindonesia.com

Editor :ZBP

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close