Bimata

Heri Gunawan Sindir Menkeu Terbaik Kalah Dari BRI Dapat Global Bond Berbunga Rendah

BIMATA.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Heri Gunawan menyoal alasan menteri keuangan republik Indonesia Sri Mulyani yang juga dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik dunia akan tetapi kalah oleh bank BRI soal Global Bond berbunga rendah.

Politis Partai Gerindra ini mengatakan bahwa Perseroan Terbatas (PT) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Jumat 15/5/2020 telah mengumumkan komitmen pinjaman luar negeri yang diperoleh sebesar USD1 miliar atau Rp 14,93 triliun (kurs Rp14.932 per dolar AS). 

“Pinjaman luar negeri dari 13 bank asing itu dilakukan BRI untuk menambah likuiditas perusahaan dalam rangka melakukan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak Covid-19,”Kata Heri Gunawan

Menariknya, global bond yang diterbitkan BRI berbunga murah dengan rata-rata cuma di bawah 2%. Dibilang murah karena selisihnya cukup besar bila disandingkan dengan global bond yang diterbitkan Menteri Keuangan Sri Mulyani awal April 2020. 

“Ada 3 jenis surat utang yang sudah diterbitkan pemerintah. Pertama, Surat Berharga Negara (SBN) Seri RI1030 dengan tenor 10,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 diterbitkan sebesar 1,65 miliar dolar AS dengan yield global/kupon sebesar 3,9 persen,”Heri Gunawan Merincikan

Kedua, Seri RI 1050 dengan tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2050. Nominal yang diterbitkan juga 1,65 miliar dolar AS dengan yield/kupon 4,25 persen. Ketiga, Seri RI0470 dengan tenor 50 tahun, jatuh tempo 15 April tahun 2070 sebesar 1 miliar dolar AS dengan tingkat yield/kupon 4,5 persen.

“SBN yang ketiga adalah seri baru yang belum pernah diterbitkan sebelumnya Seri RI0470. Jatuh tempo atau tenornya 50 tahun yaitu 15 April tahun 2070 sebesar USD1 miliar dengan tingkat yield 4,5%,”Jelas Anggota Dewan Asal Sukabumi ini.

“Bisa dibandingkan selisih bunga utang BRI dengan global bond pemerintah, sekitar 2%. Kalau BRI bisa dapat bunga rendah, kenapa menteri terbaik sedunia tidak bisa?,”Sindir Heri Gunawan

Usman

Exit mobile version