BIMATA.ID, JAKARTA- Total ada 1.673 santri mengikuti pelatihan online dan offline, bagaimana menjadi pengembang perumahan yang kompeten.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia menjadi wirausaha di sektor properti, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mendukung pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat. Khusus di bulan suci Ramadhan ini, Bank BTN bekerjasama dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), mengadakan pelatihan dan pendidikan online maupun offline kepada para alumni pondok pesantren dan pegiat ekonomi Islam.
“Kami mengharapkan, kelak para alumni santri, setelah mengenyam pelatihan ketrampilan wirausaha di BTN Santri Developer ini, dapat menjadi motor ekonomi di pedesaan atau kota kecil. Khususnya di bidang perumahan. Sehingga ke depan, Insya Allah mendukung keberhasilan program pemerintah dalam penyediaaan perumahan,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman Bank BTN dengan NU Circle tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Riset di Bidang Perumahan di Jakarta, Senin (11/5).
Pada acara BTN Santri Developer, Bank BTN bersinergi dengan NU Circle dan IAEI, menggelar pelatihan khusus di bidang usaha properti agar kelak menjadi wirausaha properti yang berkualitas dan berkarakter. NU Circle dan IAEI mendorong anggotanya untuk mengikuti pelatihan online tersebut, sebagai tahap awal dan membuka perspektif untuk menjadikan profesi developer sebagai salah satu pilihan.
Adapun pendaftaran pelatihan online dan offline bidang usaha properti tersebut dibuka sejak 27 April -9 Mei 2020.
BTN Santri Developer berhasil menarik minat 1.673 alumni santri dari berbagai daerah di pulau Jawa. Jumlah peserta tersebut melebihi target yang dipasang, yaitu sekitar 999 peserta.
Para alumnus pondok pesantren yang terjaring pelatihan tersebut minimal berusia 23 tahun.
Adapun pelatihan ketrampilan bidang perumahan terdiri dari dua tahap, yaitu pelatihan online selama periode 11- 16 Mei 2020, dan juga pelatihan offline yang akan dilakukan usai masa penanganan Covid-19 selesai. Para peserta yang sudah menyelesaikan kedua tahap pelatihan tersebut, akan mendapatkan sertifikat khusus.
Materi pelatihan online di antaranya adalah Tantangan Ekonomi Indonesia dan Peran Sektor Perumahan, yang disampaikan oleh Menteri Keuangan yang juga Ketua Umum IAEI, Sri Mulyani. Materi lainnya yang juga berbobot adalah mengenai kewirausahaan Islam yang diajarkan Rais Syuriah PBNU KH Masdar F. Mas’udi, dan juga materi mengenai Kebijakan Perumahan di Indonesia, yang akan disampaikan oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR – Kementrian PUPR, Eko Heripoerwanto.
“Kami juga melibatkan pengembang untuk memberikan materi online ataupun pelatihan di lapangan secara langsung, agar para peserta mengetahui bagaimana manajemen proyek perumahan dan bagaimana menjadi developer yang sukses,” kata Pahala.
Sementara pelatihan offline atau pelatihan langsung diselenggarakan selama tujuh hari penuh, dengan pemberian materi di kelas selama lima hari, sehari kunjungan ke lapangan (salah satu perumahan yang dekat dengan lokasi pelatihan) dan sehari untuk workshop.
Saat pelatihan langsung tersebut, nantinya peserta akan diperkaya ketrampilan mendasar untuk memulai proyek perumahan, mulai dari penyusunan anggaran, rencana bisnis, strategi pemasaran, manajemen proyek dan tata cara pembebasan lahan perijinan, serta pembebasan lahan. Semua materi pelatihan offline akan diajarkan oleh Housing Finance Center (HFC) BTN, yang memang sudah berpengalaman memberikan pelatihan kepada para developer muda dan mencetak wirausaha developer.
Sumber :fin.co.id
Editor :ZBP