BIMATA.ID, Bekasi – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau Pepen menyiapkan 300 alat tes swab dengan metode polymerase chain reaction ( PCR ) untuk para pengguna commuterline di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020) besok.
“Besok jam 05.00 WIB kami siapkan 300 (alat tes swab ). Timnya Dinkes nanti, langsung PCR jadi bukan rapid ( test ),” ujar Pepen di Bekasi, Senin (4/5/2020).
Ia mengatakan, tes swab dengan metode PCR itu dilakukan terhadap penumpang commuter line yang hendak keluar dari Kota Bekasi.
Jadi sebelum masuk ke stasiun, penumpang commuter line akan terlebih dahulu akan jalani tes swab secara acak.
“Begitu datang dia, kami minta dulu buat periksa. KTP mana saja terserah, karena pokoknya orang yang hilir mudik di Bekasi keluar dimana itu di- swab ,” ucap Rahmat.
Usai tes swab, sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan akan dibawa dan diuji di Laboratorium Kesehatan Kota Bekasi.
Hasil pemeriksaan itu diharapkan bisa memberikan gambaran terkait kondisi penumpang KRL, apakah ada yang terpapar Covid-19 atau tidak.
Pasalnya banyak warga Bekasi yang bekerja di Jakarta menggunakan KRL commuterline.
Stasiun maupun dalam gerbong KRL kerap dituding menjadi salah satu tempat penyebaran virus corona tiper 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit infeksi pernapasan Covid-19.
Para kepala daerah di Bogor, Depok dan Bekasi telah dua kali meminta Kementerian Perhubungan menghentikan operasional KRL selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah tersebut. Namun permintaan tersebut ditolak.
Editor : Ozie
Sumber : KOMPAS