BIMATA.ID, Bogor – Hasil tes swab yang dilakukan di Stasiun Bogor pada pekan lalu menunjukan 3 orang positif covid-19 dari 325 penumpang yang diambil spesimennya secara acak.
“Ketiganya laki-laki. Tidak ada yang warga Kota Bogor. Hasil telusur kami, dua orang tinggal di Jakarta, satu orang tinggal di Sukabumi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Selasa (5/5/2020).
Retno menjelaskan, ketiga penumpang yang terkonfirmasi positif tersebut diketahui bekerja di Jakarta dan kini sudah mendapatkan penanganan oleh masing-masing Dinas Kesehatan domisili mereka di DKI Jakarta dan Sukabumi.
“Mereka setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi sedang melakukan tugas ke Bogor. Kami meneruskan ke dinas kesehatan setempat dan kepada yang bersangkutan. Kami sudah memberikan saran untuk segera mendapatkan penanganan,” jelasnya.
Untuk tracing, pihaknya juga menyerahkan ke dinkes domisili pasien.
“Tetapi kami Dinkes Kota Bogor juga melakukan tracing untuk menelusur riwayat kontaknya di sini. Ada tiga yang positif itu berarti ada potensi besar penularan Covid di stasiun, berarti harus di tingkatkan kewaspadaan. Ada sumber potensi penularan,” tambahnya.
Bagi masyarakat yang benar-benar harus keluar rumah untuk tetap memperhatikan protokol PSBB.
“Tetap pakai masker, jaga jarak. Kalau tidak penting-penting banget tidak usah keluar rumah. Kalau pakai moda transportasi umum, mempunyai risiko seperti itu yang kita tidak tahu,” ujar dia.
Dia menyebutkan 3 penumpang yang positif itu tanpa gejala. Mereka merasa sehat-sehat tapi berpotensi menularkan virus.
“Itu lebih bahaya karena mereka beraktivitas normal, merasa sehat dan merasa tidak memiliki virus. Kalau dia menularkan ke orang yang rentan yang mempunyai penyakit bawaan, itu akan jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk. Itu yang perlu diwaspadai,” katanya.
Editor : Ozie
Sumber : AYOBOGOR