Bimata

Warga Waspada Demam Berdara Dengue (DBD) di Tengah Pandemi Covid-19

BIMATA.ID, Jakarta – Di tengah wabah Covid-19,warga kemandoran pluis RT.009/005 grogol utara, jakarta selatan. tidak melupakan ancaman demam berdarah dengue (DBD)Tindakan fogging (pengasapan) pada nyamuk pembawa virus DBD adalah salah bentuk pencegahan penularan dan penyebaran DBD, Kegiatan ini dilakukan secara mandiri dan gotong royong.dengan peralatan fogging (pengasapan) yang dibuat sendiri oleh RT dan warga bersama kader jumantik

“Jadi tidak hanya fogging (pengasapan) tapi bagaimana kita mengedukasi warga untuk sama-sama mencegah penyebaran virus corona lalu mencegah timbulnya nyamuk DBD dengan cara membersihkan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat,berolahraga teratur dan membiasakan cuci tangan,” kata ketua rt.rochim saat ditemui tim BIMATA minggu.(19/4/2020)

Upaya lain yang paling efektif dengan melakukan 3M plus. Di antaranya menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air, menyingkirkan/memanfaatkan barang bekas, plus menghindari gigitan nyamuk. 

“Saya harapkan upaya ini dilakukan, dan tidak boleh ada yang tidak peduli dengan ini, semua harus melakukan,”katanya rohim

Mengapa ini penting untuk dilakukan. ita rosita kader jumantik menjelaskan bahwa “proses kembang biak nyamuk Aedes Aegypti sangat cepat”. 

Pada saat bertelur, nyamuk akan menghasilkan 100 hingga dua ratus telur. Telur itu bisa hidup di air. Tiga hari kemudian nyamuk akan menjadi jentik. 

Setelah menjadi jentik, dua hari kemudian nyamuk bisa berubah menjadi kepompong. Lima hari setelahnya menjadi nyamuk kecil dan satu jam setelahnya menjadi nyamuk dewasa.

“Kita perlu menjaga kesehatan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan demam berdarah. Untuk itu diperlukan kepedulian peran serta aktif masyarakat untuk bergotong royong melakukan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit DBD”, pungkas ita rosita 

Ozie

Exit mobile version