BIMATA.ID,BOGOR- Awal pekan terjadi penurunan penumpang di Stasiun Besar Bogor. Penurunan sekitar 85 persen seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB ) di wilayah Jabodetabek.
Hal itu disampaikan Direktur Prasarana pada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam saat meninjau di Stasiun Besar Bogor, Senin (20/4/2020). Penurunan jumlah penumpang KRL seiring himbauan penghentian aktivitas kantor di Jabodetabek.
“Bila kita lihat dari rata-rata harian turunnya sampai 85 persen, biasanya sampai jam 6 itu sudah 10.000 penumpang, sekarang hanya 1.700-an, sudah jauh sekali menurunnya,” terang Edi.
Penerapan PSBB ini bisa berhasil karena targetnya mengurangi pergerakan orang semaksimal mungkin guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Opsi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang seperti awal pekan lalu, BPTJ juga menyediakan kendaraan pengumpan.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim yang ikut mendampingi menjelaskan, pada hari ke lima pemberlakuan PSBB di Kota Bogor mengalami progresif, khususnya hilir-mudik warga Bogor untuk beraktivitas ke luar kota.
“Pagi ini kita melihat situasi di Stasiun Bogor lebih landai ya. Kenapa bisa terjadi situasi seperti ini? Karena keretanya beroperasi sejak 04.30 WIB. Ini bentuk antisipasi, apalagi Senin ya biasanya kita lihat penumpukan penumpang sangat tinggi,” ungkap Dedie.
Editor : Ozie
Sumber: Beritasatu.com