BIMATA.ID, JAKARTA- Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan nasional aman terkendali meskipun saat ini kondisi sedang sulit akibat pandemi Covid-19.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Risfaheri mengatakan, wilayah Jabodetabek masuk zona merah dalam penyebaran virus korona tetapi kebutuhan pangan bagi masyarakat harus tetap berjalan dan dipastikan tetap terpenuhi. Ia memastikan masyarakat tidak akan kekurangan pangan di tengah pandemi Covid-19 dan Kementan akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan.
Kementerian Pertanian memastikan stok dan produksi selalu ada di sektor hulu sedangkan kelancaran distribusi berada di wilayah Kementerian Perdagangan dan Bulog. Langkah yang telah diambil Kementan untuk memastikan ketersediaan pangan adalah dengan melakukan operasi pasar beberapa waktu lalu dan telah berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya di DKI Jakarta dan berkoordinasi dengan pelaku usaha.
Semiono “Kami selalu berusaha agar pasokan tersedia meskipun kondisi sulit karena pangan merupakan kebutuhan dasar, kalau tidak makan ya tidak hidup,” ujar dia kepada Investor Daily, di Jakarta, Sabtu (28/3).
Toko Tani Indonesia Center di Jakarta dan Bogor tetap buka dan selalu menyediakan bahan pangan denga harga yang terjangkau. Toko Tani Indonesia Center ini mempunyai efek psikologis yang kuat dan kehadirannya menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan pangan pokok yang berkualitas dan terjangkau. Ketersediaan dan distribusi yang lancar akan mempengaruhi tingkat kebahagiaan hidup masyarakat.
“Korona merupakan bencana non alam yang tidak bisa diperkirakan, tetapi dengan menjalankan protokol work from home maka dipastikan pangan juga tetap aman dan lancar,” ujar dia.
Petani champion di beberapa daerah juga bekerjasama dengan Kementan dan melaporkan tentang ketersediaan pangan di daerahnya. Setiap harinya, Toko Tani Indonesia Center selalu buka melayani pembeli, pasokan daging yang masuk selalu di atas 2 ton dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat ditambah telur juga cukup mencapai 500-700 kilogram dan beras mencapai 5 ton.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggelar operasi pasar di 10 pasar, operasi pasar dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan stabilisasi harga di tengah penyebaran virus korona.
Komoditas yang didistribusikan dalam operasi pasar tersebut meliputi gula pasir, telur dan beras. Operasi pasar diadakan dengan bekerjasama dengan PD Pasar Jaya dan asosiasi dan gabungan kelompok tani binaan. Salah satu asosiasi yang terlibat adalah Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat Jawa Barat yang memasok 15 ton beras dengan harga jual Rp 8.500 per kilogram. SYL berharap musibah korona ini berakhir sebelum lebaran dan kondisi ekonomi kembali pulih dan kembali bergairah.
Sumber :investor.id
Editor :ZBP