Kanker Versus Corona
Oleh : Nurlina Subair
Survivor CA dan Ketua MC3
Kanker penyakit yang membunuh perlahan berdasarkan fase stadium awal ke stadium akhir.
Corona virus pembunuh dan banyak yang tidak bergejala (OTG) seperti penyakit kanker dan tiba-tiba meninggal.
Bagi pasien kanker atau survivor beresiko sangat tinggi terkena infeksi virus corona dan keduanya sangat menakutkan.
Menurut data dari laporan International Agency For Research on Cancer dan World Health Organization (WHO) terbaru mengestimasi terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian terjadi pada tahun 2018.
Di dunia, 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan mengalami kanker. Selain itu, 1 dari 8 pria dan 1 dari 11 perempuan meninggal karenanya.
Sementara di Indonesia sendiri, angka penyakit kanker berada di angka 136,2 per seratus ribu penduduk. Ini membuat Indonesia berada di urutan ke delapan di Asia Tenggara dan urutan 23 di Asia.
Virus yang menakutkan sekarang ini lebih banyak tidak bergejala (OTG ) atau Silent carrier pada penderita COVID-19, karena tanpa gejala mungkin menjadi salah satu penyebab virus sulit dikendalikan.
Tidak adanya gejala, seseorang dapat merasa sehat dan masih beraktivitas seperti biasa. Namun, ia tidak sadar menularkan penyakit pada orang lain dan virus menyebar tanpa dapat dikendalikan.
Oleh karena itu pasien kanker ataupun survivor berisiko tinggi terkena infeksi virus corona penyebab Covid-19.
Ada sejumlah alasan yang membuat pasien kanker dan survivor rentan terhadap virus corona, karena kanker merupakan penyakit kronis saat sel-sel di dalam tubuh berubah menjadi ganas dan justru menghancurkan jaringan tubuh.
Sel-sel ganas virus itu membuat daya tahan tubuh pasien kanker menurun drastis.
Imunitas tubuh yang rendah ini membuat pasien kanker jadi rentan terinfeksi virus corona. Sedangkan, pasien kanker yang masih dalam perawatan kemoterapi yang memiliki efek samping melemahkan sistem imunitas sehingga lebih berisiko terhadap Covid-19. dan dapat meningkatkan risiko penyakit bertambah parah dari COVID-19.
Oleh karena itu saran bagi pasien kanker ini disampaikan oleh Prof Dr dr Soehartati Gondhowiardjo SpRad (k) ketua Komite Penanggulan Kanker Nasional yaitu: Tingkatkan imunitas untuk meningkatkan daya tahan tubuh diwajibkan kepada setiap individu dalam melawan berbagai penyakit, termasuk Covid-19.
Terutama pada pasien kanker yang rendah daya tahan tubuh akibat penyakit yang diderita dan terapi kanker yang dijalaninya.
Maka anda bisa melakukan. Makan makanan yang bergizi ,konsumsi suplemen multivitamin, sesuai dengan anjuran atau saran dokter Istirahat yang cukup Olahraga bila mungkin
Survivor kanker perlu lakukan adalah sebagai berikut. Tinggal di rumah sebisa mungkin sering mencuci tangan dengan sabun selama kurang lebih 40 detik Memakai masker apabila pergi ke luar rumah, termasuk ke rumah sakit Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
Pasien kanker saat melakukan terapi rutin (kemoterapi) ditemani satu orang saja setiap kali harus pergi ke rumah sakit.
Pahami gejala Pasien kanker tergolong orang yang rentan terhadap Covid-19 ini. Angka kematian memang cenderung tinggi bagi mereka yang terinfeksi virus Corona.
Mari mengikuti aturan tata laksana yang dibuat pemerintah ,terutama pasien kanker terinfeksi virus Corona berisiko memiliki gejala Covid-19 yang lebih parah. Pasien kanker disarankan untuk selalu menjaga imunitas diri dan mengenakan masker untuk mencegah terkena Covid-19.