Bimata

Di Spanyol Ada Pemakaman ‘Drive-Thru’ untuk Jenazah Korban Corona

BIMATA.ID, SpanyolSpanyol, adalah negara kedua tertinggi di dunia yang mengkonfirmasi kasus positif Corona setelah Amerika Serikat. Juga menjadi negara dengan kasus kematian karena Corona tertinggi kedua di dunia setelah Italia.

Dari data Johns Hopkins University of Medicine, ada 136.675 kasus positif Corona. 13.341 orang di antaranya meninggal dan sebanyak 40.437 orang dinyatakan sembuh.

Melonjaknya kasus kematian karena Corona di Spanyol membuat aktivitas pemakaman ikut naik. Bahkan, di Spanyol kini ada pemakaman ‘drive thru’ yang dilakukan secara kilat. CNN menyebutnya pemakaman drive thru.

Dilansir CNN, Selasa (7/4/2020), setiap 15 menit atau lebih, mobil-mobil jenazah gelap berhenti di depan krematorium pemakaman La Almudena di Madrid, Spanyol. Seorang pendeta Katolik, yang diketahui bernama Pastor Edduar berjalan keluar gedung untuk menyambut anggota keluarga yang datang memberikan penghormatan terakhir. Dari aturan pemerintah setempat, jumlahnya tak boleh lebih dari 5 orang.

Sopir mobil jenazah kemudian membuka bagasi belakang untuk mengeluarkan peti kayu jenazah. Para pelayat berdiri berjarak dari mobil tersebut. Beberapa orang memakai masker, bahkan sarung tangan. Suasana haru menyelimuti mereka.

Dari proses awal hingga akhir, pemberkatan hingga doa hanya butuh waktu lima menit. Pastor Edduar menyiramkan air suci ke peti mati sebelum staf pemakaman mengemas jenazah itu.

Lalu, semua berakhir. Tak ada pidato. Tak ada kunjungan juga pemakaman umum yang disaksikan banyak orang. Nyaris tak ada waktu untuk berpisah.

Setelah mobil jenazah itu pergi, mobil jenazah lain datang silih berganti.

Ini adalah fenomena yang tidak biasa, bahkan untuk salah satu pemakaman terbesar di Eropa Barat, yang sudah pernah menghadapi wabah Flu Spanyol. Ini pemandangan berkabung publik di tengah wabah Corona yang telah membuat banyak orang tetap tinggal di rumah.

“Anda bisa melihat dari wajahnya, rasa sakit yang luar biasa,” ujar Pastor Edduar.

Tak hanya kehilangan orang yang mereka sayangi, tapi juga untuk melepasnya dengan cepat, tanpa mengucapkan selamat tinggal dan hanya beberapa orang saja yang hadir.

Bahkan sejak gereja ditutup, ini adalah tempat di mana orang bisa melihat pendeta secara langsung. Juga pemandangan yang aneh bagi mereka.

Di Spanyol, Madrid adalah epicenter dari penyebaran virus Corona, mendominasi 40% kasus kematian karena virus tersebut.

Kamar mayat di kota ini tidak dapat menangani volume mayat. Dua gelanggang es sekarang digunakan sebagai kamar mayat sementara. Pemakaman mengatakan mereka menguburkan mayat dua atau tiga kali lebih banyak dari biasanya.

 

Sumber: detik[dot]com

Exit mobile version