BeritaBisnisEkonomiInternasionalNasionalProperti

PT.Timah Rugi Rp.704 M, Bank Thailand Ingin Beli Bank Maspion

BIMATA.ID, JAKARTA- Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global akan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif (-3%) pada tahun ini. Anjlok 6,3 poin persentase dibandingkan proyeksi yang dibikin pada Januari.

Perkiraan dari lembaga internasional ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertekuk lutut 1,71% di akhir perdagangan kemarin dan ditutup di level 4.625,90 poin.

Selain kabar dari IMF, terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) bakal melepas 30,01% sahamnya ke perusahaan asal Thailand, Kasikornbank Public Company Limited. Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) pada 13 April 2020 lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Kasikornbank melakukan penjualan ini melalui anak usahanya Kasikorn Vision Co. Ltd (KVision). Saham yang akan dibeli ini merupakan milik sejumlah pemegang saham eksisting baik korporasi maupun individual.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan PT Indofarma Tbk (INAF), salah satu BUMN di bawah holding farmasi, akan menjadi off taker (penjamin pembeli) untuk ventilator yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan pelat merah.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan sudah terdapat beberapa perusahaan pelat merah seperti PT LEN, PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad yang memproduksi ventilator.

PT Timah Tbk (TINS) pada periode kinerja 2019 lalu menderita kerugian tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 703,97 miliar. Jumlah ini berbanding terbalik dengan kinerja perusahaan di periode yang sama pada 2018 yang meraup laba sebesar Rp 278,87 miliar.

Nilai rugi per saham menjadi senilai Rp 82 dari sebelumnya laba per saham yang dikantongi senilai Rp 25.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, pendapatan di tahun lalu mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 75,21% secara year on year (YoY). Pendapatan tumbuh menjadi sebesar Rp 19,30 triliun, naik dari Rp 11,01 triliun di akhir Desember 2018.

PT Bio Farma (Persero) bakal memproduksi obat Covid-19 dengan jenis Oseltamivir yang bahan bakunya didatangkan dari India beberapa waktu lalu. Jumlah obat yang akan diproduksi sebanyak 500 ribu tablet.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan bersama dengan bahan baku Oseltamivir tersebut, Bio Farma juga mendatangkan sebanyak satu ton Chloroquine dari negara tersebut.

Emiten produsen batu bara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan produksi batu bara sepanjang Maret 2020 mencapai 7-7,5 juta ton sesuai dengan target perusahaan. Dengan begitu emiten batu bara terbesar ini memproduksi batu bara sekitar 21,3-21,8 juta ton sepanjang kuartal I-2020.

Pada Januari-Februari 2020, perusahaan juga mencatatkan kenaikan penjualan 9% atau sebesar 14,3 juta MT, dibandingkan periode yang sama 2019 sebanyak 13,1 juta MT.

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyesuaian kalender libur bursa dengan keputusan dikeluarkan oleh sejumlah menteri beberapa waktu lalu. Terdapat dua poin yang disesuaikan, yakni cuti bersama Maulid Nabi dan pengganti cuti bersama Idul Fitri.

Surat ini ditandatangani oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dan Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono Widodo.

Ditetapkan bahwa bursa melakukan perubahan jadwal kalender bursa menjadi tanggal 28 Oktober 2020 dinyatakan sebagai Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Kemudian 28-31 Desember 2020 sebagai pengganti cuti bersama lebaran Idul Fitri yang sebelumnya ditetapkan pada tanggal 26-29 Mei 2020.

Pandemi virus corona (Covid-19) menjadi berkah bagi emiten telekomunikasi karena kebijakan bekerja dan belajar dari rumah (work from home/WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar di sejumlah daerah.

Hal ini mendorong kenaikan trafik data PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) hingga dua digit.

Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ini misalnya, mencatatkan kenaikan traffic data layanan broadband hingga 16%.

Emiten properti yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 November 2018, PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) memberikan penjelasan kepada BEI terkait dengan penundaan kewajiban pembayaran utang tetap (PKPU Tetap) kepada kreditornya yakni Koperasi Sedya Karya Utama.

Dalam surat penjelasan kepada manajemen BEI tertanggal 13 Maret, Direktur SATU Hanna Priskilla mengungkapkan hasil Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim di Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Semarang pada 6 April 2020 mengenai Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara (PKPUS) perusahaan.

Produsen farmasi dalam negeri PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tengah bersiap untuk memproduksi obat Covid-19 dalam waktu dekat. Untuk melakukan produksi ini, perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi asing.

Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan perusahaan melakukan research and development bersama dengan partner perusahaan asing tersebut. Ia memberikan catatan obat Covid-19 ini tak hanya akan dibutuhkan saat ini tetapi akan dibutuhkan masyarakat jangka panjang.

 

 

Sumber :cnbcindonesia.com

Editor :ZBP

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close