BIMATA.ID, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah nominal harian buruh tani Nasional Maret 2019 naik tipis sebesar 0,15% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Adapun nilai upah buruh tani saat ini mencapai Rp55.254 per hari dari sebelumnya Rp55.173 per hari.
Sementara upah riil buruh tani justru turun sebesar 0,04% dibanding Februari 2020. Pada Maret 2020, upah rill buruh tani turun dari Rp52.232 menjadi Rp52.212.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan upah rill ini harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sehingga daya beli petani bisa tetap terjaga meskipun di sapu sama orang.
“Kita perlu perhatikan penurunan upah riil ini. Dan perlu memikirkan kebijakan yang tepat supaya nasib para buruh tani juga tidak terpuruk,” ujarnya dalam telekonferensi, Rabu (15/4/2020).
Sedangkan rata-rata upah nominal buruh bangunan Maret 2020 dibanding Februari 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,05% yaitu dari Rp89.621 menjadi Rp89.666
Namun, upah riil buruh bangunan Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,05%. Sebelumnya upah rill buruh bangunan turun dari Rp85.663 menjadi Rp85.624.
“Maret terjadi inflasi 0,1% meski inflasinya tipis tapi membuat upah buruh bangunan turun 0,05%,” ucapnya.
Kemudian rata-rata upah nominal buruh potong rambut pada Maret 2020 dibanding Februari 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,09%, yaitu dari Rp28.522 menjadi Rp28.547. Tapi upah riil Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,01%, yaitu dari Rp27.262 menjadi Rp27.261
Kemudian untuk rata-rata upah nominal asisten rumah tangga per bulan pada Maret 2020 dibanding Februari 2020 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar Rp419.739. Namun, upah riil asisten rumah tangga Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,10%, yaitu dari Rp401.203 menjadi Rp400.820.