BeritaBisnisEkonomiEnergiNasional

Kilang Gas Pertamina Mulai Beroperasi Kembali Mei 2020 Akibat Rusak Terbakar Beberapa Waktu Yang Lalu

BIMATA.ID, JAKARTA- Fasilitas pengolahan gas milik PT Pertamina (EP) di Cepu yang sempat terbakar pada (09/04/2020) lalu ditargetkan bakal kembali beroperasi pada Mei 2020 mendatang. General Manager Asset 4, Agus Amperianto mengatakan baru bisa beroperasi setelah melalui masa perbaikan dan pemeriksaaan.

“Perkiraan paling cepat pada bulan Mei 2020, kami upayakan mungkin lebih cepat dari itu,” ungkapnya.

Ia mengatakan pasokan gas untuk pembangkit PLN dan Jargas sampai saat ini masih terhenti. Meski demikian, Jargas masih tetap beroperasi dengan adanya pasokan Compressed natural gas (CNG).

“Terhenti sementara untuk ke pembangkit, dan ke masyarakat melalui Jargas tetap operasi melalui gas CNG yang disuntikkan dari Plant Gundih dari kerjasama PGN,” imbuhnya.

Ia menyebut saat ini masih terus dilakukan proses investigasi oleh Internal Pertamina EP dan SKK Migas untuk menemukan penyebab kebakaran Unit Thermal Oxidizer (TOx) CPP Gundih. Menurutnya, saat ini tim di lapangan mulai melakukan persiapan pemasangan crane dan perancah (scaffolding) pada dinding luar TOx.

“Kita bergerak paralel, sembari investigasi berjalan, sudah mulai kita persiapkan material dan tenaga untuk melakukan instalasi pemasangan scaffolding,” jelasnya.

Proses investigasi nantinya akan mengerucut mengenai seberapa besar dampak kerusakan akibat kebakaran. Sehingga jangka waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan bisa diperkirakan. Perancah sendiri digunakan sebagai bangunan sementara untuk membantu pekerja bekerja ataupun melakukan perbaikan pada ketinggian tertentu dengan aman.

“Proses instalasi baru mencapai 3%, dengan material pendukung yang tiba di lokasi sekitar 30% dengan manpower 28 orang. Minggu ini akan kita kejar,” jelas Agus.

Sebelumnya, PLN menyebut dampak dari terbakarnya fasilitas ini membuat pasokan gas untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok berhenti.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali PLN Haryanto WS mengatakan PLN masih menunggu perkembangan dari PT Pertamina (Persero). Menurutnya saat ini masih ada cadangan Compressed Natural Gas (CNG) yang akan dipakai sampai Pertamina kembali siap.

“Secara sistem saat ini beban Jawa Bali turun akibat Covid-19, sehingga bila Tambak Lorok tidak beroperasi pun sistem tetap aman karena cadangan kita sangat aman,” ungkapnya.

Lebih lajut dirinya mengatakan, karena cadangan masih aman, CNG hanya akan dipakai apabila diperlukan, hingga Pertamina kembali siap. Dampak dari pandemi Covid-19 membuat beban puncak kelistrikan di Jawa Bali turun sebesar 11,2% menjadi 23.700 megawatt.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menyebut sumber pasokan gas untuk jaringan gas rumah tangga yang terdampak, PGN akan mengupayakan pasokan gas dari sumber lain, dengan moda CNG. Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (GAGAS) akan melakukan beberapa hal.

“Mendatangkan pasokan CNG dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian Pelanggan Gaskita di Semarang sebesar 1100 – 1300 m3 dan Pelanggan Jargas di Blora sebesar 280 – 300 m3 dan memastikan kehandalan pasokan gas di wilayah tersebut atau wilayah yang terdampak dari insiden CPP Gundih ini,” jelasnya.

Sumber :cnbcindonesia.com

Editor :ZBP

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close