BIMATA.ID, JAKARTA- Bisnis asuransi kendaraan bermotor semakin tertekan sepanjang 2020. Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan mobil nasional per akhir Februari 2020 turun 2,4% year on year (yoy) menjadi 159.997 unit.
Di sisi lain, kekhawatiran Covid-19 yang terus meningkat dan dampak pada perekonomian, semakin menekan kinerja lini bisnis ini. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengamini pandemi bakal menjadi pemberat kinerja perusahaan asuransi tahun ini.
Direktur Eksekutif AAUI, Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe Lini bisnis asuransi kendaraan bermotor dan asuransi harta benda masih menjadi kontributor dominan untuk total premi nasional asuransi umum.
“Namun sepertinya akan ada penurunan premi kedua lini bisnis tersebut karena dampak penyebaran Covid-19 ini. AAUI belum bisa menghitung angka-angkanya karena masih belum mendapatkan data triwulan pertama 2020 ini,” ujar Dody.
Sebelumnya, AAUI telah Pendapatan premi kendaraan bermotor tumbuh 0,3% yoy dari Rp 18,67 triliun menjadi Rp 18,73 triliun pada akhir 2019. Adapun pendapatan asuransi properti tumbuh 9,7% yoy dari Rp 19.03 triliun di 2018 menjadi Rp 20,88 triliun pada 2019.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan premi perusahaan asuransi umum Rp 7,69 triliun pada Januari 2020. Nilai itu masih tumbuh 16,69% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan Januari 2019 senilai Rp 6,59 triliun.
Sumber :keuangan.kontan.com
Editor :ZBP