Bimata

Surabaya Sudah Menjadi Salah Satu Daerah Potensi Pasar Properti

BIMATA.ID, JAKARTA- Pertumbuhan perekonomian Indonesia terus dipacu sehingga pertumbuhannya bisa lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Hal ini membuat potensi investasi di Indonesia makin besar.

Namun saat ini, minat investor untuk berinvestasi masih terkonsentrasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Padahal, beberapa kota besar lainnya sudah bertumbuh dan makin potensial untuk jadi sasaran investasi, salah satunya Surabaya.

Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Surabaya saat ini menjadi patokan sebuah standar penilaian bisnis dan investasi setelah Jakarta. Termasuk untuk sektor properti.

Kendati bisnis dan investasi properti secara umum dipandang masih melambat, tetapi Surabaya dinilai masih menunjukkan kelasnya sebagai pasar yang tak pernah surut.

CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono mengatakan saat ini pasar properti Surabaya menjadi lebih menjanjikan.

“Kelas atasnya sudah terbentuk, kelas bawahnya kian membaik kesejahteraannya, ekonominya juga terus bertumbuh sehingga mendorong buying power meningkat,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2018 tumbuh sebesar 6,2% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi Surabaya berada di atas Jawa Timur, dan Nasional.

Lanjutnya, pencapaian itu menjadikan Surabaya sebagai pasar paling potensial dan dinamis setelah kawasan Jadebotabek. Tak mengherankan jika kota ini juga menjadi favorit untuk bisnis dan investasi.

Salah satu perusahaan properti yang melihat kondisi ini yaitu PP Properti Tbk melalui proyek Grand Shamaya di Pusat Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menambahkan peningkatan investasi khususnya di bidang properti dalam kurun waktu dua tahun belakangan meningkat tajam, meninggalkan Bandung dan Semarang.

Oleh karena itu, ia mengajak para investor untuk segera berinvestasi khususnya di sektor properti di Surabaya.

“Kami tidak hanya membangun dan membiarkan tumbuh kota ini. Tetapi saya juga berpikir bagaimana integritas jalan, dampak banjirnya seperti apa dan tidak asal memberikan izin sehingga baik investor maupun warga saya sama-sama untung,” tutupnya.

 

 

Sumber :Industri.kontan.co.id

Editor :ZBP

Exit mobile version