BeritaEkonomiNasionalPertanian

Kementan Baru Bangun 271 Irigasi Perpompaan Dari Total 1000 Titik

BIMATA.ID, JAKARTA- Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pembangunan 1.000 unit irigasi perpompaan pada 2020. Sampai awal Apri 2020 realisasinya sudah mencapai 271 unit atau 19 persen.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan tujuan pembangunan irigasi perpompaan adalah untuk meningkatkan intensitas pertanaman, meningkatkan produktivitas pertanian, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Pembangunan irigasi perpompaan itu memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi.

“Pengembangan irigasi perpompaan juga mendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan,” ujar Mentan seperti dalam keterangan tertulisnya.

Terkait peternakan, Mentan mengatakan, irigiasi perpompaan bisa membantu produktivitas dalam hijauan makanan ternak (HMT), serta untuk sanitasi dan minum ternak dari aspek penyediaan air.

Adapun dalam pembangunan irigasi perpompaan akan menerapkan sistem swakelola berpola padat karya sehingga melibatkan anggota kelompok tani. Mereka ini akan menerima bantuan agar lebih aktif bekerja. Tahapan pembangunan akan dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan serta pemeliharaan dengan melibatkan partisipasi penuh petani. Mentan Yasin Limpo menambahkan, program pembangunan itu diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala atau kekurangan air irigasi terutama saat musim kemarau.

Sementara itu, terkait target pembangunan 1.000 unit irigasi perpompaan, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menjelaskan alokasinya akan tersebar di 32 propinsi.

Sarwo pun mencontohkan realisasi pembangunan fisik irigasi perpompaan yang sudah teralisasi, yaitu di Desa Sangiang melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sauyunan, dan Desa Bojongloa dengan kelompok tani (poktan) Berkah Saluyu. Kedua desa itu berada di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Ia mengatakan pada dua desa tersebut sedang dibangun pengairan seluas 40 hektar (ha) untuk mendukung perkembangan tanaman pangan.

“Hingga 1 April sudah ada realisasi keuangan sebesar 19.01 persen atau 271 unit untuk pembangunan irigasi perpompaan yang dilakukan secara padat karya,” ujar Sarwo Edhy.

Adapun bentuk bantuan pendanaan yang diberikan kepada kelompok tani berupa pembelian pompa air, pekerjaan bak penampung, pembuatan rumah pompa, pembelian pipa serta pekerjaan saluran distribusi.

” Irigasi perpompaan ini bisa memenuhi kebutuhan suplai air pada musim kemarau di lahan petani yang jauh dari sumber air. Jadi air bisa ditarik ke lahan pertanian yang jauh dari sumber air,”  tambah Sarwo Edhy. Sawo Edhy pun berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga petani memperoleh hasil yang maksimal juga.

 

Sumber :Money.kompas.com

Editor :ZBP

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close