Bimata

WKP Lahendos Kembangkan Energi Bersih Di Indonesia

BIMATA.ID, Sulut- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memaksimalkan penggunaan Energi Bersih melalui pengembangan panas bumi untuk memenuhi kebutuhan suplai energi nasional. Menurut catatan terbaru Badan Geologi, potensi panas bumi di Indonesia sebesar 23,9 Gigawatt (GW) hingga Desember 2019.

“Kita sudah koreksi jadi 23,9 GW kalau sebelumnya ada informasi 27 GW. Kita hitung ulang dan koordinasi dengan tenaga ahli. Potensi ini baru dipakai 8,9% atau 2.130,6 Mega Watt (MW).

Jadi masih banyak yang belum dimanfaatkan,” kata Kepala Subdit Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi Direktorat Panas Bumi Ditjen EBTKE Budi Herdiyanto di Tomohon, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.

Melihat besarnya potensi tersebut, sambung Budi, Pemerintah menargetkan peningkatan pemanfaatan panas bumi menjadi 7.241,5 MW atau 16,8% di 2025.

“Kita sudah punya roadmap untuk menjalankan 46 proyek (panas bumi) dengan total kapasitas sebesar 1.222 MW. Kita harapkan bisa berkontribusi tambahannya 5.000 MW dari sekarang sekitar 2000an MW,” ujar Budi.

Budi menggambarkan kapasitas terpasang pembangkit berbasis energi tersebut saat ini berada di 16 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Pada 2019 seluruh WKP mampu memproduksi setrum listrik hingga 13.978 Giga Watt Hour (GWh) dari 101,5 juta ton produksi uap. Salah produksi tersebut dihasilkan dari WKP Lahendong.

“WKP Lahendong memiliki total kapasitas sebesar 120 MW dimana masing-masing unit berkapasitas 1 X 20 MW. Unit 1 hingga 4 dijalankan dengan skema perjanjian jual beli uap, sementara unit 5-6 menggunakan skema perjanjian jual beli listrik,” kata Budi.

WKP Lahendong sendiri memiliki 39 sumur tersebar di 11 cluster yang berada di Wilayah Lahendong (Kecamatan Tomohon Selatan, Keca. Sonder, Kec. Remboken), dengan rincian 14 sumur produksi, 6 sumur reinjeksi dan 19 sumur monitor.

 

Sumber : nusantaratv[dot]com
Editor : ZBP

Exit mobile version