Internasional

Trump Batal Lockdown New York, Kematian Akibat Covid-19 Di AS Tembus 2 Ribu

BIMATA.ID, Washington DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump batal me-lockdown New York dan wilayah sekitarnya. Pembatalan itu dilakukan 8 jam usai Trump mengatakan akan me-lockdown wilayah itu untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

“Karantina tidak diperlukan,” kata Trump melalui Twitternya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (29/3/2020).

Kendati demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyarankan penduduk di daerah itu untuk tidak bepergian kecuali untuk tujuan penting.

Pengumuman Trump datang saat jumlah kematian di AS melewati 2.100, lebih dari dua kali lipat tingkat dari dua hari yang lalu. AS kini telah mencatat lebih dari 122.000 kasus virus Corona, terbanyak di antara negara manapun di dunia.

Sejak virus pertama kali muncul di Amerika Serikat pada akhir Januari, Trump telah bimbang antara mengecilkan risiko infeksi atau mendesak Amerika untuk mengambil langkah-langkah untuk memperlambat penyebarannya.

Pada Sabtu (28/3) sore, Trump mengatakan bahwa ia mungkin akan memberlakukan larangan perjalanan masuk dan keluar dari New York dan sebagian New Jersey dan Connecticut yang menjadi pusat episentrum di AS. Hal itu dilakukan untuk melindungi negara-negara lain yang belum menanggung beban.

Ide Trump itu pun mendapat kritikan. Gagasan itu dinilai tak bisa dilakukan dan akan menyebabkan kekacauan di wilayah yang berfungsi sebagai mesin ekonomi Amerika Serikat bagian timur itu.

“Jika Anda mulai membentengi daerah-daerah di seluruh negeri itu akan benar-benar aneh, kontra-produktif, anti-Amerika,” kata Gubernur New York Andrew Cuomo di CNN.

Beberapa jam kemudian, Trump membatalkan idenya, dengan mengatakan ia akan meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS untuk mengeluarkan “strong travel advisory” yang akan dikelola oleh gubernur tiga negara bagian.

 

Sumber: detik[dot]com

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close