Bimata

Prioritaskan Pembangunan Jalan Usaha Tani Pemkab Barito Utara Bersinergi Dengan Masyarakat

BIMATA.ID, Barut– Pemkab Barito Utara (Barut) akan Memprioritaskan Perbaikan ruas jalan Usaha Tani (JUT). Tak terkecuali bagi Pemerintahan Desa Sampirang-1 Kecamatan Teweh Timur.

Pemdes Sampirang-1 akan membangun jalan menunjang kegiatan usaha kelompok tani setempat dengan panjang kurang lebih enam kilometer (KM). JUT ini nantinya dibangun dari simpang Srikandi tempus ke Trans Mampuak.

“Desa Sampirang-1 atau populer disebut Desa Batu Sarau, mayoritas masyarakat berprofesi petani. Mendukung usaha warga, kami bangun jalan usaha tani atau JUT,” kata Pj Kades Sampirang-1, Abdul Tholib, Senin (2/3/2020).

Menurut Tholib, program sudah dibahas bersama Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD), tokoh masyarakat dan para petani. Rencana itu direalisasikan di anggaran desa 2020, sangat antusias direspon masyarakat Sampirang-1.

“Saat ini para petani hanya menggunakan jalan setapak, sulit dilewati kendaraan dan fasilitas pertanian. Selain sempit, kondisi jalan tanah juga berlobang dan rusak. Itu yang kita benahi, sehingga jalan usaha tani layak dilintasi,” jelas Tholib.

Desa Sampirang-1, Kecamatan Teweh Timur, belakangan ini memang lagi viral setelah mantan kadesnya, Musmuliadi, ditetapkan sebagai DPO oleh kejaksaan terkait kasus korupsi dana desa.

Musmuliadi, menghilang diduga melarikan diri, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana desa, dengan estimasi kerugian negara mencapai Rp 600 juta lebih. Namun kejadian ini tidak menyurutkan niat membuat KAUR Pemdes setempat.

Bahkan Pemdes Sampirang-1 telah menyiapkan lahan untuk pembangunan baru gedung sekolah dasar, dan rumah ibadah umat islam dan nasrani di desa itu.
“Desa Sampirang-1 tadinya berada dipingiran sungai Teweh. Sekarang sudah direlokasi ke daratan. Mendukung pembangunan, kita siapkan lahan,” jelas Tholib.

sejak permukiman dipindah kedaratan, otomatis murid berkurang karena jarak sekolah jauh. Karena itu pemukiman baru perlu dibangunkan gedung SD baru.
“Lahan sudah siap satu hektar termasuk untuk kantor desa dan gedung sekolah baru. Baru-baru ini legalitas sudah ada, berupa segel lahan,” tegasnya.

 

Sumber : Tewenews[dot]com
Editor :ZBP
Exit mobile version