JAKARTA — Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi, Jajat Nurjaman mengatakan, munculnya persoalan terkait dugaan jika pihak imigrasi kecolongan dalam memonitor WNA yang terkena virus corona baru-baru ini merupakan hal yang wajar.
Pasalnya, dari sekian banyak negara yang begitu heboh karena virus corona ini, Indonesia bisa dikatakan hanya satu-satunya negara yang lebih mengutamakan kepentingan investasi dari pada kesehatan dan keselamatan warga negaranya sendiri.
“Publik bisa melihat bagaimana pemerintah terus berusaha mempertahankan iklim investasi agar terus tumbuh, bahkan sebelumnya berani mengklaim sebagai negara bebas dari corona tanpa melakukan antisipasi apapun padahal lembaga seperti WHO pun meragukan hal itu, hal ini semakin terlihat ketika negara-negara lain seperti Arab Saudi, Australia bahkan India menutup semua akses dari luar negeri yang salah satunya adalah Indonesia yang menandakan negara asing pun tidak percaya atas klaim pemerintah selama ini”, tutur Jajat, Jumat 6 Maret 2020
Jajat menambahkan, munculnya fakta baru ada WNI yang sudah terindikasi virus corona sepatutnya harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah, jika kita mengacu kepada negara-negara lain yang sudah terindikasi virus corona ini dengan perkembangannya yang begitu pesat dan mengancam warga negaranya.
“Tentunya sangat wajar jika masyarakat menuntut pemerintah bertindak secara lebih dalam menghadapi permasalahan ini, karena kesehatan warga negara lebih penting daripada urusan ekonomi yang selama ini terus digemborkan oleh Presiden Jokowi,” Desaknya
Jajat menambahkan secara garis besar kekhawatiran Presiden Jokowi tentang dampak corona yang berimbas kepada perekonomian ini adalah wajar, karena selama ini pemerintah masih berjuang memperbaiki nasional yang hingga kini selalu gagal target.
“Namun dibalik semua itu mengingat permasalahan ini sudah menjadi perhatian dunia, alangkah bijaknya jika pemerintah lebih fokus dalam menyusun siasat agar virus corona ini tidak semakin berkembang, sehingga masyarakat bisa mendapat kepastian jika negara serius menghadapi ini, saya kira ini cukup menjadi alasan atas kepanikan masyarakat akhir-akhir ini apalagi yang dibahas oleh Presiden hanya selalu tentang masalah ekonomi”, tutup Jajat.
Laporan : MAN
