Bimata

NCID Sayangkan Kelangkaan Masker Menjadi Ladang Bisnis Pemerintah

BIMATA.ID, Jakarta– Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID) Jajat Nurjaman sangat menyayangkan Jokowi terlambat mengeluarkan perintah stop ekspor masker dan alat kesehatan ditengah situasi penyebaran covid 19 yang saat ini mulai terjadi kelangkaan.

Pasalnya,beberapa kelompok pengusaha besar sebelumnya telah meraup keuntungan besar dari ekspor ini, padahal jika sejak awal pemerintah mau mendengar berbagai masukan para pihak dan tidak abai dalam menindaklanjuti fenomena covid 19 ini dan tidak mengedepankan hanya sebatas keuntungan semata mungkin saja kelangkaan seperti sekarang ini tidak perlu terjadi.

“Dalam istilah ilmu kesehatan kita sering mendengar mencegah lebih baik mencegah dari pada mengobati, faktanya yang terjadi selama ini pemerintah baru reaktif setelah penyebaran ini sampai di Indonesia, padahal jika Jokowi mau dan mengedepankan keselamatan warga negara Indonesia bisa saja pemerintah melakukan antisipasi sejak dini salah satunya dengan melakukan stok di dalam negeri yang berkaitan dengan keperluan pencegahan penyebaran covid 19 ini, ungkap jajat.

Jajat juga sangat menyayangkan momen kelangkaan ini dijadikan oleh pemerintah ladang untuk meraup keuntungan dari bisnis ekspor masker.

“namun yang terjadi justru pemerintah dan jajaran kementeriannya lah yang sejak awal seolah menyepelekan bahkan cenderung menganggap enteng hal ini diperparah dengan meraup keuntungan dari bisnis ekspor masker dan alat kesehatan lainnya tersebut” tutur Jajat.

Jajat menilai, pemerintah harus bertanggung jawab karena telah gagal memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat, hal ini sebagai akibat kelalaian dari pemerintah yang hanya fokus mencari untung dari kegiatan ekspor hingga akhirnya rakyat kini kesusahan dalam mendapatkan masker dan alat kesehatan lainnya, untuk itu sepatutnya Jokowi sebagai kepala pemerintahan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap menteri dalam kabinetnya karena telah gagal mengurus rakyat dan menimbulkan kegaduhan.

“Dalam kondisi seperti sekarang ini tidak cukup dengan hanya menurunkan aparat penegak hukum melalui kegiatan melakukan razia kepada para penjual masker dan alat kesehatan lainnya, jika memang mau mengungkap siapa dan bagaimana motif atas kelangkaan masker dan alat kesehatan lainnya ini bisa dimulai dengan oknum – oknum yang telah meraup keuntungan besar dalam kegiatan ekspor masker dan alat kesehatan lainnya tersebut hingga menyebabkan stok di dalam negeri menjadi tidak mencukupi”, tutup Jajat.

 

(usm/akm)

Exit mobile version