BIMATA.ID, Jakarta- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Ahmad Muzani menjelaskan, saat ini masalah dunia pendidikan masih menjadi polemik di Indonesia, Mulai dari masalah sertifikasi guru yang memakan banyak waktu dalam administrasinya yang berakibat terganggunya proses belajar mengajar di sekolah.
Hal ini disampaikan Muzani dalam Kegiatan Darul Hikam Education Conference 2020 yang bertemakan Arah Baru Pendidikan Indonesia di Bandung, Jawa Barat, kamis 5/3/2020.
“Sertifikasi pendidikan untuk guru makin tinggi, makin besar setiap waktu, tapi masih banyak guru bermasalah dalam proses administrasi yang memakan waktu yang bisa mengganggu proses belajar mengajar” Ujar Wakil Ketua MPR-RI sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partal Gerindra Ahmad Muzani.
Selain itu, Muzani menegaskan Anggaran Pendidikan yang mengalami kenaikan dari tahun 2018 yang mencapai 444 Triliun (20% APBN) dan 2019 yang mencapai 492,5 Triliun dinilai masih belum cukup untuk merubah pendidikan kita menjadi lebih baik.
“Tahun 2018 Anggaran Pendidikan sebanyak 444 Triliun Rupiah ( 20% dari total APBN) tapi itu belum cukup, pada 2019, 580 Triliun Rupiah itu pun belum cukup”, Kata Muzani.
Muzani Juga mengatakan bahwa guru, tenaga pendidik maupun pengajar pada prinsipnya ingin pendidikan di Indonesia semakin baik, Sesungguhnya pendidikan di Indonesia adalah tanggung jawab Negara.
Menurutnya, Guru adalah motor sekaligus faktor terpenting dalam dunia pendidikan, Gurulah yang menentukan kehebatan seorang murid. Mungkin kita semua menyangka bahwa kemampuan guru ditentukan oleh kesejahteraan atau gajinya.
Namun keikhlasan guru dalam mengajar juga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengajar, karena saat ini masih banyak guru honorer yang kurang sejahtera dan menerima gaji yang kecil, Tetapi karena keikhlasannya dalam mengajar mampu menjadikan beberapa orang hebat seperti Sofyan Djalil yang dulunya seorang mantan penjaga masjid saat ini telah menjadi Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Sodik Mujahid yang sekarang menjadi anggota DPR-RI Fraksi Gerindra. Pendidikan Berorientasi dengan ketuhanan lah yang menjadi ciri dari pendidikan di Indonesia.
Di akhir sambutannya, Muzani juga memberikan pesan kepada murid dan guru seluruh Indonesia, agar menjalin hubungan yang baik antara guru dengan murid. Ia pun percaya bahwa 10-20 tahun kemudian para murid akan memberikan kemajuan untuk bangsa dan negara.
“Percayalah 10-20 tahun kedepan murid akan memberi kemajuan untuk bangsa, negara dan agama kita. saya percaya apa pun yang diajarkan bapak – ibu guru tidak akan sia-sia Karena itu, taatilah perintah guru, taatilah perintah ustadz, karna yang diajarkan tidaklah kesesatan, tapi semuanya tentang kebaikan untuk muridnya, jadilah guru yang baik, jadilah contoh yang baik bagi murid.” Tutup Muzani.
Penulis: ZBP
Editor: Akm