Isu IKN Tidak Pengaruhi Properti Di Balikpapan
BIMATA.ID, JAKARTA-Perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur tidak merambah semua lini. Sektor properti hingga setengah tahun setelah diumumkan belum ada perubahan signifikan.
Wakil Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan, Andi Arief Mulya Dwi Hartono mengatakan bahwa dari sisi segmen, rumah subsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) permintaannya selalu tinggi baik ada atau tidak ada pindah ibu kota negara (IKN). Masih banyak warga Balikpapan yang memburu. Akan tetapi tidak untuk rumah kelas menengah ke atas. Karena, harapannya dengan ada IKN banyak orang dari luar Balikpapan ingin memiliki tempat tinggal. Apakah karena pindah lokasi pekerjaan atau berinvestasi.
Saat IKN belum diumumkan, pengembang sulit menjual rumah. Sebulan bisa menjual satu unit sudah sangat bagus. Akan tetapi pasca penetapan, baru banyak orang yang bertanya-tanya tentang rumah.
“Orang yang bertanya lebih banyak dibanding sebelumnya. Tapi yang akad peningkatannya tidak signifikan. Kalau sebelum isu IKN ada 1 atau 2 unit yang akad. Kini naik jadi 3 atau 4 yang akad,” katanya saat ditemui di Balikpapan.
Sumber :bisnis[dot]com
Editor : ZBP