Bimata

Hari Film Nasional 2020, Harapan Sineas Dan Daftar Film Tanah Air Di Netflix

30 Maret, menjadi tanggal penting dalam industri perfilman tanah air sejak 70 tahun lalu. Ditanggal ini, sebuah sejarah penting tercatat sebagai pengawal ditetapkannya hari film nasional. Tanggal dimana hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh H. Usmar Ismail, seorang pribumi pelopor perfilman Indonesia. 

Berkat jasa dan karyanya dalam perfilman tanah air, namanya juga diabdikan dalam sebuah ajang penghargaan bagi insan film tanah air, Usmar Ismail Awards. 

Dalam peringatan hari film nasional tahun ini, sejumlah harapan dibagikan para sineas dalam negeri di tengah situasi dunia yang sedang menghadapi wabah Covid-19. 

“Saat ini, kita semua, termasuk industri perfilman, kembali menghadapi masa sulit. Kami di Miles Films telah menunda dua produksi film kami sejak adanya himbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah karena wabah Covid 19. Tentunya saat ini bersama-sama kita harus menghindari kerumunan dan menjaga jarak fisik,” tulis Sutradara sekaligus Produser Mira Lesmana.

“Selamat Hari Film Nasional. Semoga kita segera bertemu lagi di bioskop!,” sambungnya.

 

Ada pula sutradara piawai Garin Nugroho yang membagikan semangat hari raya bagi sineas dan penikmat film ini.

Selamat Hari film, dikenal awalnya sebagai Gambar Hidoep, ia akan menemanidan menghidupkan ruang hidup kita lewat beragam media dan aliran gambar yang membawa inspirasi dan cara melihat hidup dalam beragam cara pandang , baik kenyataan , fiksi ataupun ekspresi pembuat film ,tentang cinta, kepahlawanan, kemanusiaan, gugatan, renungan ,karakter manusia hingga peristiwa tak tersentuh dlm hidup kita . Doa kebersamaan untuk mereka yang hidup dan menghidupi film,” katanya dalam keterangan foto pada unggahan Instagramnya. 

 

Tak ketinggalan, Joko Anwar sang sutradara film-film apik seperti Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam, ikut memperingati hari ini lewat cuitannya di @jokoanwar.

Selamat Hari Film Nasional, teman-teman! Terima kasih untuk para pekerja film yang selalu bikin film dengan dedikasi, skill, dan hati. Terima kasih buat penonton yang selalu merayakan film dan pencapaian film Indonesia!,” tulis pria yang akrab disapa bang Joko ini.

 

Dalam semarak hari film ini pula, Raphael Phang, Manager Content Acquisition SEA Netflix mengatakan, “Dalam rangka menyambut Hari Film Nasional mendatang, kami mengajak para penikmat hiburan Indonesia untuk bernostalgia sekaligus menikmati berbagai film Indonesia pemenang penghargaan secara legal di Netflix. Kami memberikan apresiasi dan dukungan yang besar bagi semua pemain, sineas, dan kru film Indonesia. Kami percaya Indonesia memiliki banyak cerita berkualitas, dan kami tidak sabar untuk menghadirkannya di Netflix agar dapat dinikmati oleh para pelanggan kami.”
Berikut ini rekomendasi film Indonesia yang tayang di Netflix: 

Cahaya dari Timur: Beta Maluku 

Sebuah film karya dari Angga Dwimas Sasongko, film ini berpusat pada karakter Sani Tawainella (Chico Jericho), yang melatih sepak bola untuk anak laki-laki daerah di tengah konflik Islam dan Kristen di Maluku.

Athirah (Emma’)
Berlatar belakang tahun 1950an di Makassar, kehidupan seorang ibu muda bernama Athirah’s (Cut Mini) berubah ketika suaminya menikahi wanita lain. Hidup dalam masa yang memperbolehkan poligami memaksa Athirah untuk berjuang mempertahankan integritas keluarganya.

Cek Toko Sebelah
Cek Toko Sebelah mengikuti perjalanan Erwin (Ernest Prakasa), seorang laki-laki muda yang bertekad untuk memiliki karir yang cemerlang. Namun ketika ayahnya jatuh sakit, Erwin harus mengesampingkan ambisinya untuk membantu ayahnya mengelola toko keluarga mereka – meskipun ia tidak mendapat persetujuan dari pacarnya.

Pengabdi Setan
Pengabdi Setan adalah film horror yang berpusat pada sebuah keluarga bernasib buruk, yang mengalami berbagai peristiwa menyeramkan setelah kematian ibu mereka. Keluarga ini pun bersatu untuk bisa bertahan hidup, tanpa menyadari bahwa sebenarnya kejahatan ada di antara mereka.

Posesif
Lala (Putri Marino) adalah seorang atlet selam yang menjalani tahun terakhirnya di SMA ketika ia bertemu dengan Yudhis (Adipati Dolken), seorang murid pindahan. Berawal dengan momen-momen manis, kisah cinta mereka pun teruji ketika Yudhis memperlihatkan sisi lainnya yang gelap.

Sang Penari
Sang Penari mengikuti perjalanan dua remaja yang hidup dalam kemiskinan di desa mereka pada tahun 1960an. Sang perempuan, Srintil (Prisia Nasution), adalah seorang penari yang dipercayai memiliki kemampuan gaib dalam tariannya, sementara sang lelaki, Rasus (Oka Antara), pergi meninggalkan kampungnya untuk bergabung dengan pasukan tentara.

 

Editor: F.A.K

Exit mobile version