Bimata

Ekspedisi Peninjauan Listrik Daerah Pelosok

BIMATA.ID– Gagasan Ekspedisi Mentawai Terang pertama kali muncul secara spontan oleh GM PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto, mengingat cukup sulitnya upaya melistriki 100% sejumlah daerah di seputaran Kepulauan Mentawai.

Eksekusi gagasan ini dilakukan dengan cepat dengan dikomandoi langsung oleh Bambang Dwiyanto dengan tahapan awal untuk melakukan survei, mencari potensi energi baru terbarukan maupun memantau sistem jaringan di sekitar pulau. Hasil dari kegiatan ini nanti menjadi masukan dan bahan diskusi bagi PLN untuk mencari solusi terbaik dan tercepat demi mewujudkan Mentawai 100% berlistrik.

“Saat ini Rasio Elektrifikasi (RE) Sumbar berada di angka 97,5 %. Sudah cukup bagus memang. Tapi ketika kita bicara Kabupaten Kepulauan Mentawai, RE di sana masih berada di angka 66 %. Daerah yang masuk kategori 3T (terdepan, terpencil, terbelakang) ini tertinggal jauh dibanding Sumbar daratan. Ini harus kita atasi. Keberhasilan PLN UIW Sumbar ini dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat adalah tanggung jawab PLN,” tutur Bambang.

“Alhamdulillah, bersyukur sekali saya dapat berada di hadapan Bapak dan Ibu saat ini untuk menyalurkan zakat pegawai kami melalui YBM PLN UIW Sumbar. Mudah2an bermanfaat dan membawa keberkahan, masyarakat dapat beribadah dengan nyaman dan tenang,” ujar Bambang Dwiyanto.

Tujuan awalnya adalah meninjau lokasi proyek listrik desa yang direncanakan berlangsung tahun ini. Namun selain memantau kondisi kelistrikan disana, GM bersama rombongan tim juga berniat untuk memberikan bantuan tempat wudhu sebesar Rp. 90.000.000,- untuk Mushala Ruhama, Dusun Pasapuat, Kec. Pagai Utara.

Kepala MTSN Ruhama pun turut menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya pada YBM PLN.

“Bantuan kali ini sangat bermanfaat bagi kami. Sebelumnya beberapa masyarakat harus wudhu di rumah dulu baru ke Mushalla, tapi sekarang dapat langsung berwudhu di Mushalla, terima kasih YBM PLN,” ujarnya.

Ekspedisi hari pertama tersebut terasa berwarna dan menantang, beberapa kali peserta ekspedisi terjatuh dari motor trail mereka ditengah-tengah perjalanan dikarenakan kondisi medan yang becek dan berlumpur akibat curah hujan yang cukup tinggi. Namun semangat tim tidak pernah mundur.

“Memang banyak sekali tantangan dan rintangan dalam proses melistriki seluruh negeri, salah satunya jatuh dari motor karena kondisi jalan yang becek dan tidak memadai, tapi sudah jadi kewajiban dan harapan kami memantau masyarakat pelosok dan mendistribusikan listrik sesegera mungkin mengingat listrik adalah kebutuhan vital seluruh masyarakat. Dengan hadirnya listrik kebiasaan masyarakat berubah, ekonomi bergerak, sosial berubah, bahkan peradaban berubah. Berubah ke arah yang lebih baik,” imbuh Bambang lagi.

 

sumber :covesia[dot]com
Editor :ZBP

Exit mobile version