Bimata

Dansa Bukan Bakar 300 Kalori dalam 30 Menit, Dansa Punya Sejuta Manfaat

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku telah bertemu dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan menerima beberapa usulan program kesenian yang bisa digelar. Salah satu program yang diusulkan dan disepakati Sandi adalah Jakarta Dance Meet-up.

Jika diteliti lebih mendalam, dansa memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Aktivitas menyenangkan ini tak hanya bisa membantu menurunkan berat badan, tapi pun memiliki sejuta manfaat kesehatan.

Berdasarkan hasil riset dari Universitas Brighton, Inggris, berdansa selama setengah jam mampu membakar lebih dari 300 kalori. Jumlah tersebut bahkan melebihi jumlah energi yang dikeluarkan saat jogging atau berenang.

Jumlah energi yang dikeluarkan saat berdansa juga setara dengan energi yang kita keluarkan saat bersepeda. Menurut Nick Smeeton, salah satu peneliti dalam riset tersebut, berdansa membutuhkan banyak energi karena melibatkan “gerakan ke segala arah”.

Gerakan saat berlari, berenang, atau bentuk aktivitas fisik lainnya, menurut Nick Smeeton, menggunakan ritme dan momentum yang membuat kita konstan bergerak. “(Tapi) ada banyak gerakan percepatan dan perlambatan dalam menari, dimana tubuh membutuhkan banyak tenaga untuk melakukan itu,” ucap Smeeton. “Jika berlari seperti mengemudi di jalan bebas hambatan.

Tapi, menari lebih seperti berkendara melewati kota yang sibuk,” tambah Smeeton. Nick Smetoon juga mengatakan, gerakan dalam dansa sama halnya dengan saat kita mengemudi yang terdiri dari gerakan awalan, akhiran, dan perubahan arah. Ini mampu membakar “satu ton bahan bakar”.

Tentu saja, dalam olahraga jumlah energi yang kita keluarkan sangat tergantung pada seberapa keras latihan yang kita lakukan. Namun, dalil ini tidak berlaku pada dansa, karena dansa tidak memerlukan gerakan yang terlalu berat. Kabar baiknya lagi, membakar kalori bukanlah satu-satunya manfaat dari berdansa.

Sama halnya seperti lari pada medan trail dan hiking, gerakan dansa juga melibatkan bagian bawah tubuh dan otot. Dansa pun terdiri dari berbagai gerakan yang mampu menjaga fleksibilitas tubuh dan mendukung pembentukan tendon dan otot. Seperti bentuk latihan kardio lainnya, menari juga mampu memperbaiki mood dan manfaat pikiran.

Riset di tahun 2007 menemukan bahwa menari hip hop dapat meningkatkan energi, menopang suasana hati, dan menurunkan stres. Serupa dengan latihan aerobik. Riset yang diterbitkan awal tahun ini di Frontiers in Aging Neuroscience, melaporkan, dansa dapat meningkatkan kualitas “white matter” atau jaringan putih pada otak orang dewasa.

Jika terjadi gangguan pada “white matter” ini akan berpengaruh pada jaringan ikat. “Fungsi jaringan ikat ini akan menurun seiring bertambahnya usia yang menyebabkan hilangnya kecepatan pemrosesan dan masalah ingatan di kemudian hari,” ucap Agnieszka Burzynska, selaku pemimpin dalam riset tersebut.

Dosen utama di Universitas Brighton ini telah meneliti adanya perubahan pada jaringan putih orang dewasa yang melakukan latihan reguler, semacam jalan kaki, pemanasan dan program dansa. Hasilnya, periset menemukan adanya penurunan fungsi jaringan putih pada orang dewasa yang melakukan pemanasan dan jalan kaki. Sementara itu, mereka yang melakukan dansa tiga kali dalam seminggu selama enam bulan justru mengalami peningkatan fungsi pada jaringan putih.

Berdansa juga memiliki manfaat secara psikologis. Selama beberapa dekade, beberapa terapis telah membuktikan, dansa sangat efektif sebagai terapi bagi penderita kecemasan sosial atau mereka yang takut berbicara di depan umum. Para psikolog percaya, jika kita mampu menggoyangkan tubuh di depan umum, secara tak sadar hal tersebut juga akan berlaku saat kita berbicara di depan banyak orang.

Penelitian yang dimulai pada tahun 1980an mendukung gagasan, menari dapat mengurangi kecemasan. Menari ternyata juga mampu mendorong ikatan sosial. Hal ini telah dibuktikan oleh riset dari Universitas Oxford. Riset tersebut membuktikan, berdansa bersama orang lain, dapat membuat otak ‘menyingkirkan’ pemikiran negatif yang menghambat kita untuk berbaur bersama mereka. Fungsi tersebut sama halnya saat kita mengobrol dengan orang asing, di mana kita semakin merasa akrab saat menemukan bahwa kita berasal dari sekolah atau lingkungan yang sama dengan lawan bicara tersebut.

Selain itu, menari bersama pasangan juga memiliki manfaat khusus, yang berasal dari adanya sentuhan. Sentuhan adalah perasaan pertama yang muncul selama masa kanak-kanak, dan telah banyak ahli yang mempelajari manfaat dari kontak fisik yang terjadi pada manusia ini. Menurut para pakar, sentuhan bisa meningkatkan rasa nyaman, mengurangi stres, dan kecemasan. Jadi, pada dasarnya, berdansa memiliki manfaat yang sama dengan olahraga dan berpelukan.

 

Sumber: kompas
Editor: DN

Exit mobile version