BIMATA.ID, Jakarta- Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham emiten properti PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) yang baru tercatat pagi ini melesat 70% di level Rp 204/saham. Sahamnya menyentuh batas atas penolakan sistem alias auto reject atas (ARA).
Di tengah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hampir 4% pada perdagangan sesi I Senin ini (9/3/2020), sedikitnya lima saham mampu menguat double digit di tengah kekhawatiran virus corona yang makin mewabah.
Berikutnya saham PT Batulicin Nusantara Maritim Tak (BESS) yang juga baru tercatat bersamaan dengan ESTA. Saham BESS melonjak 69,52% di level Rp 178/saham, juga menyentuh auto reject atas.
ESTA melepas 200 juta saham baru ke publik dengan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) Rp 120 per saham yang dicatatkan di papan pengembangan BEI. Dari gelaran IPO ini, perseroan meraih dana Rp 24 miliar.
Dana hasil IPO, sebanyak 31,46 persen akan dialokasikan untuk membangun hotel di Gorontalo, sebanyak 19,42% untuk penyewaan kendaraan. Adapun untuk modal kerja, dialokasikan sebesar 49,12%.
Batulicin Nusantara melepas 700 juta saham baru setara 20,59% saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini, perseroan meraih dana IPO Rp 73,50 miliar. Dana hasil IPO, rencananya akan dipakai 45,15% untuk modal kerja. Sebanyak 39,50% untuk membayar utang dan sisanya 15,35% untuk membeli kapal baru dan peremajaan kapal.
saham anak usaha Grup Astra yang sudah masuk ‘radar’ BEI karena bergerak di luar kebiasaan (UMA). Saham PT Acset Indonusa Tek (ACST) melesat 22,97% di level Rp 364 saham. Meski demikian year to date atau tahun berjalan, saham ACST memerah hingga 63%. Kenaikan saham ACST menyusul rencana perusahaan yang akan menerbitkan saham baru.
Saham berikutnya yakni PT Star Pacific Tbk (LPLI) sahamnya naik 11,11% di level Rp 60/saham. Sepekan terakhir saham LPLI naik 7,55% dan year to date minus 44,12%.
Terakhir, saham PT Victoria Insurance Tbk (VINS) laik 10% di level Rp 110/saham. Saham VINS sudah menguat 7,84% dan year to date terjerembab 10,57%.
Sumber :cnbcindonesia[dot]com
Editor :ZBP