Bandar Lampung — Sisi lain dari sosok Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Muzani secara perlahan mulai terungkap di media, kali ini penulis akan mengungkap sosoknya yang sangat sederhana dan memiliki kepedulian yang besar terhadap rakyat kecil
Kesederhanaan dan kepedulian pejabat negara ini terungkap saat melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Provinsi Lampung, dimana Muzani yang juga sebagai sekretaris jenderal DPP Partai Gerindra ini memilih makan di warung kecil ketimbang di restoran yang memiliki koki yang handal.
Muzani kedapatan makan di pinggir jalan warung pecel lele Surabaya Cak Karno, Jalan Gajah Mada Tanjung Karang Bandar Lampung, Sabtu, 22 Februari 2020 ditemani beberapa koleganya yang ada di Lampung.
Dilansir bugiswarta.com dia bercerita tentang kebiasaannya makan di pedagang kali lima, padahal sebagai Wakil Ketua MPR beliau bisa menggunakan fasilitas negara untuk memilih tempat-tempat yang kerap dikunjungi pejabat-pejabat negara lainnya.
“Saya biasa makan di warung kaki lima, di Jakarta di daerah-daerah karena menurut saya tes dan segala makanan yang enak justru adanya di kaki lima,” kata Ahmad Muzani sambil mencicipi sayur asem yang dipesannya.
Selain itu tempat makan di pedagang kaki lima juga jadi membuatnya bertemu dengan banyak masyarakat dan memberikan semangat tersendiri jika ia bersama dengan masyarakat.
“Yang kedua kita bisa bertemu banyak orang, sesuatu yang bagus kalau kita bertemu banyak orang, menjadi semangat tersendiri begitu, kalau makan di kaki lima bisa bercanda gurau, bisa guyon ketawa ketiwi bebaslah pokoknya ” urainya.
Selanjutnya dia berpesan kepada anak muda untuk menjaga dan melestarikan kekayaan yang beraneka ragam di Indonesia karena itulah yang mempersatukan masyarakat. dia mengimbau kepada pejabat-pejabat jika ke daerah untuk menikmati kuliner dan makanan khas daerah yang ia kunjungi.
“Kekayaan Indonesia yang luar biasa, kuliner di Indonesia, Kulinernya, ragamnya berbeda setiap daerah, itulah yang menyatukan kita semua karena kita beragam akan kekayaan kuliner, makanan tradisi dan budaya itu bagian dari yang menyatukan kita,” terangnya
Sumber Bugiswarta
Editor Usman