BisnisEkonomiProperti

Bisnis Properti Di Bogor Meningkat

BIMATA.ID, Jakarta – Wilayah Bogor masih menjadi daya tarik yang tinggi bagi para pengembang untuk membangun proyek hunian. Harga yang masih terbilang murah dan kemudahan transportasi menuju Kota Jakarta menjadi faktor penyebabnya.

Salah satunya yaitu pengembang properti Emerald Land Development. Pengembang ini secara resmi meluncurkan proyek hunian yang bertajuk Emerald Cilebut dengan luas tanah 8 hektar. Kawasan Emerald Cilebut dibilang cukup strategis karena berdekatan dengan stasiun kereta listrik (KRL) Cilebut. Adapun lokasinya di Jl Melati Raya No 13, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

“Sebelum ada rumah contoh, kami sudah menjajaki pasar melalui penawaran NUP (nomor urut pemesanan) dan hasilnya memuaskan, terjual sekitar 40 unit,” ungkap Direktur Utama Emerald Land Development Dodi Pramono, Kamis (20/2/2020).

Dodi menjelaskan, Emerald Cilebut hadir memenuhi kebutuhan hunian ekslusif bagi masyarakat yang beraktivitas di Wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mereka menginginkan tinggal di lingkungan asri dengan kemudahan akses transportasi umum, baik berbasis rel maupun jalan tol.

“Kebetulan proyek perumahan Emerald Cilebut sendiri memiliki lokasi terbaik, bebas banjir karena berada di lokasi paling tinggi di Wilayah Cilebut Barat. Selain itu, proyek kami dilengkapi tujuh fasilitas penunjang dalam kawasan seperti sport club, swimming pool, play ground, lapangan basket, gazebo dan mushollah,” jelasnya.

Kemudian Dodi menambahkan, keamanan kepemilikan rumah untuk kebutuhan tempat tinggal maupun investasi dijamin aman. Hal ini dikarenakan perizinan pengembangan proyek perumahan Emerald Cilebut mulai dari prinsip hingga mendirikan bangunan telah dikantongi developer.

“Ini menjadi potensi tersendiri bagi bisnis property development. Karenanya, kami optimis bahwa seluruh unit hunian maupun komersial pada Emerald Cilebut akan dapat diserap pasar dalam waktu singkat. Kami proyeksikan, seluruh pengembangan pada area 8 hektar bisa selesai dalam dua tahun,” tambahnya.

Sumber: Liputan6.com

Editor: ZBP

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close