Aplikasi ToTok dicurigai sebagai alat spionase pemerintah Uni Emirat Arab dan dioperasikan oleh firma peretas yang berisi eks anggota badan rahasia AS dan Israel.
Aplikasi pesan ToTok kembali dihapus dari toko digital, setelah Google Play Store menghapusnya pada Desember 2019 lalu.
Surat kabar Amerika Serikat, The New York Times melaporkan bahwa aplikasi ToTok adalah alat spionase pemerintah Uni Emirat Arab, Setelah itu ToTok memicu kontroversi pada Desember lalu.
Tidak lama setelah terbit, Google menghapus ToTok dari Google Play Store, diikuti oleh Apple, menghapus aplikasi tersebut dari Appstore.
ToTok, yang meluncur 2019 lalu Sebelum dihapus, sudah diunduh lebih jutaan kali di dunia. Pasar utamanya memang di Uni Emirat Arab dan negara Timur Tengah lainnya. Tetapi di AS popularitasnya juga sudah mulai naik.
Namun, dua pekan setelah dihapus, ToTok kembali muncul di Google Play Store. Aplikasi itu sudah memperbarui diri, dengan menambahkan permintaan izin untuk dapat mengakses daftar nomor telepon pengguna.
Dengan cepat Google segera menghapus aplikasi tersebut. Belum diketahui mengapa ToTok dihapus untuk kedua kalinya oleh Google. Diduga, ada syarat dan aturan yang dilanggarnya.
Apple sendiri tampaknya lebih serius soal keamanan dibanding Google. Setelah dihapus pada Desember lalu, ToTok sampai saat ini belum muncul lagi di AppStore.
Sumber:
Editor: Dony R.