BIMATANEWS.com, Jakarta — Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra, HR Muhammad Syafi’i memastikan semua aspirasi tentang calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki rekam jejak buruk akan ditampung dan akan diuji pada fit and proper test dihadapan para anggota dewan Komisi III DPR RI. Hal itu terungkap pada postingan resmi Facebook Partai Gerindra Jum’at 6/9/2019.
Syafii juga menilai pengalokasian porsi untuk instansi tertentu di KPK merupakan langkah yang kurang tepat, lantaran KPK dibentuk dengan tujuan awal memberikan motivasi kepada instansi hukum lain seperti polisi dan jaksa dalam menangani dan memberantas korupsi.
“KPK itu dibuat untuk trigger mechanism, terhadap lembaga penegak hukum, yakni kepolisian dan kejaksaan agar lebih efektif memerangi KKN,” Kata Romo sapaan akrab politisi Gerindra ini.
Romo berpandangan bahwa KPK seharusnya diisi oleh praktisi hukum yang telah teruji rekam jejaknya dan integritasnya dalam penegakan huklum.
“Jadi seharusnya KPK diisi oleh praktisi hukum yang telah teruji integritas dalam penegakan hukum, kami juga akan pertimbangkan semua masukan termasuk dari pemerhati KP, pemerhati pemberantas korupsi dan akan mempertanyakan pelanggaran yang dilakukan capim saat fit and proper test,” ungkapnya